LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI
Objek : Penetapan Kadar
Ferrosi Sulfat/Besi (II) Sulfat
Tanggal Praktikum : tidak dilakukan
Kelompok : 8
Anggota : 1. Mentari Alfato Muhede
(1320038)
2. Dini Rezariansyah (1320033)
3. Sinthia Rahmi (1320040)
Tujuan
Percobaan
§ Menentukan kadar FeSO4
dengan Cerrimetri
§ Mengetahui prinsip
kerja dari penentuan kadar FeSO4
§ Dapat melakukan
standarisasi terhadap larutan baku
Prinsip
Percobaan
Larutan zat uji dalam
suasana asam dititrasi dengan larutan baku serium sulfat. Perubahan warna
indikator pada titik akhir titrasi adalah dari merah menjadi biru pucat. Titrasi
dilakukan dalam suasana asam , karena pada kebasaan yang relatif rendah mudah
terjadi hidrolisis dari garam serium (IV) sulfat menjadi serium hidroksida yang
mengendap, oleh karena itu titrasi harus dilakukan pada media asam kuat.
Teori
Dasar
Tablet besi (II) sulfat
atau ferro sulfat merupakan preparat yang digunakan untuk mengatasi anemia
terutama anemia defisiensi besi. Anemia defisiensi besi adalah anemia yang
disebabkan oleh kurangnya zat besi dalam tubuh, sehingga kebutuhan zat besi untuk
eritropoeisis tidak cukup. Zat besi (Fe) sangat diperlukan oleh tubuh antara
lain untuk pertumbuhan, bekerjanya
berbagai macam enzim dalam tubuh dan yang paling penting digunakan untuk
pembentukan hemoglobin. Selain itu kekurangan zat besi dapat menyebabkan
gangguan susunan syaraf pusat, dapat mengurangi prestasi kerja, kecerdasan
terhambat, menurunnya kekebalan terhadap infeksi (Demaeyer,1993).
Prevalensi anemia
defisiensi besi di Indonesia masih tergolong cukup tinggi, kira – kira sekitar
43% anak-anak dan 51% ibu hamil (Demaeyer, 1993). Pengobatan anemia dengan
perubahan makanan saja tidak cukup sehingga alternatif pengobatan lain
diberikan tablet zat besi. Tingginya prevalensi anemia di Indonesia menyebabkan
kebutuhan tablet zat besi yaitu ferro
sulfat sebagai preparat untuk mengatasi anemia defisiensi besi menjadi
meningkat. Hal ini dapat menjadi dorongan bagi industri – industri farmasi
untuk meningkatkan produksi besi (II) sulfat. Obat sebelum beredar dipasaran,
harus diuji dulu mutu dan kualitasnya.
Nama
resmi : Ferrosi sulfas
Nama lain : Besi (II) sulfat
RM/BM : FeSO4/151,90
Kandungan
: Mengandung tidak
kurang dari 80% dan tidak
Lebih
dari 90% FeSO4.
Pemerian : Serbuk, putih, keabuan
rasa logam, sepat
Kelarutan : perlahan-lahan larut
sampai sempurna dalam
air
bebas CO2 p
Khasiat : Anemia defesiensi
besi
Kegunaan : Sebagai sampel
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
Pemeriksaan mutu suatu
sediaan dalam bidang kefarmasian mutlak diperlukan untuk menjamin bahwa tiap
obat mengandung bahan yang benar dengan mutu dan jumlah yang telah ditetapkan
dan dibuat pada kondisi yang tetap dan mengikuti prosedur standar sehingga obat
tersebut senantiasa memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan untuk identitas,
kadar, kemurnian, mutu, dan keamanannya (Anonim, 2001).
Pemilihan metode
merupakan masalah yang terpenting didalam setiap analisis, karena metode yang
akan dipilih itu merupakan pencerminan dari beberapa faktor. Faktor – faktor
tersebut antara lain: tujuan analisis, macam bahan, jumlah bahan yang akan
dianalisis, ketepatan dan ketelitian yang diinginkan, lamanya waktu yang
diperlukan untuk analisis serta peralatan yang tersedia (Mursyidi dan Rohman,
2006).
Penetapan kadar tablet
besi (II) sulfat dalam Farmakope Indonesia Edisi IV dilakukan dengan metode
serimetri. Serimetri merupakan metode konvensional yang pelaksanaannya memerlukan waktu yang lama dan
kurang peka (sensitive) untuk penetapan kadar suatu zat yang kadarnya relatif
kecil. Bahan-bahan yang digunakan pada serimetri juga mahal (Roth dan Blaschke,
1998).
Berdasarkan hal tersebut
perlu dilakukan pengembangan dan pemilihan metode alternatif yang paling baik
dan sesuai. Metode yang baik seharusnya memenuhi kriteria yaitu metode harus
peka (sensitive), teliti (precise), tepat (accurate), selektif dan praktis
(Mursyidi dan Rohman, 2006). Dalam rangka pengembangan metode serta pemilihan
metode yang sesuai, maka penelitian mengenai penggunaan serta perbandingan
metode tertentu untuk mengetahui perbedaan yang terdapat antara metode yang
satu dengan yang lain masih diperlukan, sehingga pada penelitian ini dicoba
menggunakan metode spektrofotometri visibel dengan pereaksi kalium permanganat
dan asam salisilat (KMnO4-salisilat).
Pada penetapan kadar besi (II) sulfat reaksi yang terjadi
adalah :
Fe2+
+ Ce4+ → Ce3+ + Fe3+
Dari reaksi ini dapat
diketahui bahwa berat ekivalen (BE) dari besi (II) sulfat adalah sama dengan
berat molekulnya karena tiap 1 molekul besi (II) sulfat setara dengan 1 mol
serium (IV) yang berarti setara dengan 1 elektron sehingga valensinya 1
(Mursyidi dan Rohman, 2006).
Unsur serium (nomor
atom 58) dapat berada hanya dalam dua keadaan oksidasi +4 dan +3. Dalam keadaan
kuadrivalen serium merupakan zat pengoksid yang kuat. Larutan garam serium (IV)
berwarna kuning, larutan garam serium (III) lebih kurang berwarna kuning lemah.
Warna ini pada pencapaian titik ekuivalen titrasi serimetri tidak berubah secara
signifikan maka pada titrasi serimetri digunakan indikator redoks yaitu indikator
ortofenantrolin (Day and Underwood, 2001).
Indikator
ortofenantrolin merupakan indikator redoks yang baik, karena hampir memenuhi
semua persyaratan sebagai indikator redoks yang baik. Perubahan warnanya sangat
tajam, larutannya mudah dibuat dan cukup mantap selama penyimpanan (Rivai,
1995). Indikator ini merupakan kompleks yang berwarna merah terang, terbentuk
dari kombinasi ortofenantrolin basa dengan ion besi (II). Kompleks ini dengan
mudah teroksidasi menjadi kompleks ion ortofenantrolin-besi (III) yang
reversibel dan berwarna biru.
[(C12H8N2)3Fe]2+
[(C12H8N2)Fe]3+
+ e-
merah
biru muda
Serimetri dibandingkan dengan percobaan oksidimetri
lainnya memberikan keuntungan antara lain :
§ Larutan
garam serium (IV) sangat stabil pada penyimpanan yang lama
§ Larutan
serium (IV) sulfat kurang berwarna sehingga tidak mengkaburkan pengamatan titik
akhir dengan indikator.
§ Hanya
ada satu keadaan oksidasi Ce (III) dimana ion Ce (IV) direduksi
Kerugian pada serimetri
yaitu mahalnya harga serium (IV) sulfat (Roth dan Blaschke, 1998). Pada
serimetri larutan baku yang digunakan serium (IV) sulfat. Larutan serium (IV) sulfat dalam asam sulfat
encer merupakan zat pengoksidasi yang kuat dan stabil karena larutan serium
(IV) sulfat jika direduksi selalu menghasilkan ion serium (III)
Ce4+
+ e- → Ce3+
Reaksi antara larutan
serium sulfat dan arsen oksida sangat lambat pada temperature biasa, perlulah
ditambahakan runutan osmium tetroksida sebagai katalis. Arsen oksida dilarutkan
dalam larutan natrium hidroksida, larutan diasamkan dengan asam sulfat encer,
dan setelah menambahkan 2 tetes larutan asam osmat yang disiapakan dengan
melarutkan 0,1 g osmium tetroksida dalam 40 mL asam sulfat 0,1 N dan indicator
( 1-2 tetes feroin atau 0,5 mL asam N-fenilantranilat ) ia dititrasi dengan
larutan serium sulfat sampai ke perubahan warna tajam yang pertama,
masing-masing dari merah-jingga menjadi biru pucat sekali atau hijua kekuningan
menjadi ungu.
Alat
dan Pereaksi
- Alat
§ Kaca
arloji
§ Gelas
ukur
§ Pipet
takar
§ Bulp
§ Labu
semprot
§ Buret
§ Erlenmeyer
§ Penangas
§ Pipet
tetes
§ Gelas
piala
§ Standar
§ Klem
- Bahan
§ Cerri
– Sulfat 0,1 N
§ H2SO4
Pekat
§ Aquades
§ As2O3
0,1 N
§ NaOH
5%
§ H2SO4
(1:5)
§ Ferroinsulfat
P
§ NaOH
20%
§ H2SO4
10% P
Prosedur
Kerja
-
Cara Kerja
§ Pembuatan dan Pembakuan Larutan
Baku
ü Larutan
titer Cerri – sulfat 0,1 N = 63,4 g/liter
Ce(NH4)4(SO4)4.2H2O
dimasukan dalam larutan 30 mL H2SO4 pekat dalam 500 mL
tambahkan air 1 liter
ü Distandarisasi
dengan larutan As2O3 (BM:197,8)
ü 250
mg As2O3 ditambahkan 20 mL NaOH 5% dipanasi sampai larut,
setelah dingin ditambahkan 100 mL air air dan 25 mL H2SO4
(1:5) dan ditambahkan 3 tetes ferroin sampai warna berubah menjadi merah jingga
ke biru pucat
ü Perhitungan
: 1 grol cerri – slfat = 4 grek
ü Larutan
baku As2O3 0,1 N = 4,945 g ditambahkan 200 mL NaOH 20%
ditambaah air ad 1 liter
§ Penetapan Kadar Ferrosi Sulfat
ü Timbang
seksama 500 mg, masukan dalam erlenmeyer
ü Larutkan
dalam campuran 30 mL air dan 20 mL asam sulfat 10% P
ü Tambahkan
indikator larutan ferroinsulfat P
ü Titrasi
dengan cerri – sulfat 0,1 N sampai terjadi perubahan warna dari merah jingga –
biru
ü Hitung
kadar ferrosi sulfat 1 mL Ce(NH4)4(SO4)4.2H2O
setara dengan 15,19 mg FeSO4
-
Skema Kerja
Reaksi
– Reaksi
As2O3 + 6OH-
2AsO33-
2Ce4+ + AsO33- +
2H2O 2Ce 3+
+ AsO43- + 2 H+
Data
– data
-
Pembakuan Baku Primer
Praktikum tidak dilakukan
-
Pembakuan Baku Skunder
Praktikum tidak dilakukan
-
Penetapan kadar
Praktikum tidak dilakukan
Perhitungan
-
Normalitas Baku
Penentuan
g As2O3 0,1 N yang akan ditimbang
gram = V(L) . N . BE
=
0,1 L . 0,1 N . 65,9
=
0,659 gram
Konsentrasi tepat As2O3
Konsentrasi Tepat Cerri – Sulfat
(VxN)
As2O3 = (VxN)
Cerri Sulfat
(10
mL x a N) = (Volume Cerri Sulfat Terpakai
x N)
N
Cerri Sulfat =
-
Penetapan Kadar
(1 mL Ce(NH4)4(SO4)4.2H2O
setara dengan 15,19 mg FeSO4)
1 mL Ce(NH4)4(SO4)4.2H2O =
Berat FeSO4 = mL terpakai x c
= d
% Kadar FeSO4 =
Pembahasan
Pada praktikum
penentuan kadar Ferrosi Sulfas ini tidak
dilakukan percobaan karena ketersediaan bahan di laboratorium tidak memadai
atau bahan yang akan digunakan tidak ada dan tidak disediakan. Selain itu zat –
zat yang digunakan merupakan racun keras yang dapat membahayakan tubuh.
Kesimpulan
Praktikum penentuan
kadar ferrosi sulfat tidak dilaksanakan karena bahan yang digunakan tidak ada.
Saran
Sebaiknya pihak kampus
menyediakan bahan – bahan yang akan digunakan saat praktikum agar proses
belajar mengajar tidak terganggu. Selain itu apabila saat praktikum menggunakan
bahan berbahaya hendaklah dilakukan ditempat yang aman seperti didalam lemari asam
atau dilapangan, karena melihat ukuran labor yang tidak begitu besar.
Daftar
Pustaka
Ibnu, Sodiq, dkk. 2004. Kimia
Analitik I. Malang: JICA
Hamdani, S. 2012. Titrasi
Redoks. http://catatankimia.com/catatan/titrasi-redoks.html diakses tanggal 01 Desember
2013
SM, Khopkar. 2010. Konsep Dasar
Kimia Analitik. Jakarta: UI Press
Steven, 2012. Titrasi Redoks. http://nevetstheanstag.wordpress.com/2012/05/27/titrasi-
redoks/ diakses
tanggal 01 Desember 2013
Zulfikar. 2010. Titrasi Redoks.
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/
titrasi-redoks/
diakses tanggal 01 Desember 2013
Slots - Free Games - BCSJON.net
BalasHapusWe are 에볼루션바카라작업 the latest and greatest slot games from the 포커 페이스 뜻 great software developers of the top 메이저벳 software companies of the 넥스트 벳 world. From the award-winning provider 해적 룰렛