Translate

Senin, 05 Desember 2016

Laporan Fermentasi Susu

I.              PENDAHULUAN
a.    Latar Belakang
Fermentasi dapat digolongkan kedalam salah satu bioteknologi dalam bidang pangan. Pengolahan makanan dan bahan makanan mealui bioteknologi menghasilkan aneka macam pangan dan bahan pangan hasil fermentasi yang digunakan secara luas.
Arti kata fermentasi selama ini berubah-ubah. Kata fermentasi berasal dari Bahasa Latin “fervere” yang berarti merebus (to boil). Arti kata dari Bahasa Latin tersebut dapat dikaitkan dengan kondisi cairan bergelembung atau mendidih. Keadaan ini disebabkan adanya aktivitas ragi pada ekstraksi buah-buahan atau biji-bijian. Gelembung-gelembung karbondioksida dihasilkan dari katabolisme anaerobik terhadap kandungan gula.
Perkembangan fermentasi diawali saat  Pasteur melakukan penelitian mengenai penyebab perubahan sifat bahan yang difermentasi,sehingga dihubungkan dengan mikroorganisme dan akhirnya dengan enzim. Dan dilanjutkan oleh , Eduard Buchner, pemenang Nobel Kimia tahun 1907,menunjukkan bahwa fermentasi dapat berlangsung dalam larutan gula dengan menggunakan cairan yang diekstraksi dari sel – sel khamir yang telah mati.
Meskipun fermentasi sering dihubungkan dengan pembentukan gas yang disebabkan oleh mikroorganisme yang hidup, pada saat ini pembentukan gas maupun terdapatnya sel mikroorganisme hidup tidak merupakan kriteria yang esensial. Dalam beberapa proses fermentasi misalnya fermentasi asam laktat, yoghurt, gum xantan dan protein sel tunggal, tidak ada gas yang dibebaskan. Fermentasi dapat juga berlangsung (meskipun jarang terjadi) dengan menggunakan ekstrak enzim yang berfungsi sebagai katalisator reaksi.
b.   Tujuan
§  Untuk mengetahui produk lain dari bahan berbasis susu supaya awet
§  Untuk memahami peranan bakteri probiotik dalam melakukan proses
§  Dapat menggunakan dadih sebagai bibit fermentasi susu

II.           TINJAUAN PUSTAKA
Susu merupakan makanan yang hampir sempurna, karena kandungan nutrisinya lengkap dan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok manusia. Sebagaimana produk peternakan, susu sangat mudah mengalami kerusakan akibat pertumbuhan mikroorganisme patogen. Oleh karena itu, diperlukan suatu tindakan pengolahan susu untuk mempertahankan mutu produk susu.
Teknologi fermentasi dengan menggunakan bakteri asam laktat merupakan alternatif tindakan pengembangan produk susu seperti dadih. Produk olahan susu ini cukup aman dan sehat untuk dikonsumsi.
Susu fermentasi adalah produk yang dibuat dengan cara menumbuh kembangkan mikroba tertentu ke dalam susu sehinggan dihasilkan produk olahan yang khas.
Mikroba yang digunakan dalam pembuatan susu fermentasi utamanya adalah golongan bakteri asam laktat yang sebagian merupakan probiotik. Probiotik adalah mikroba didalam makanan yang dapat hidup dan bersimbiosis dengan mikroba secara alami ada didalam saluran pencernaan dan bermanfaat bagi tubuh.
Proses fermentasi susu antara lain bertujuan untuk membuat produk baru dengan cita rasa yang berbeda dengan bahan aslinya, menghilangkan citarasa yang tidak diinginkan, dan memberi nilai tambah.
Dadih merupakan salah satu produk olahan susu yang dibuat dengan cara fermentasi secara alami pada suhu kamar selama 48 jam (Sugitha, et al., 1999). Produk fermentasi ini merupakan makanan tradisional yang cukup dikenal di wilayah Sumatra Barat, Riau dan Kabupaten Kerinci Propinsi Jambi. Beberapa keunggulan dadih diantaranya memiliki nilai gizi lebih tinggi dari bahan asalnya. Kandungan nutrisi pada dadih yang dibuat dari susu kerbau memiliki kadar air sekitar 69 – 73 %, protein 6,6 - 5,7%, lemak 7,9 -8,2%, kadar asam 0,96-1 % (Afriani, 2008). Dadih dapat dikonsumsi oleh golongan lactose intolerence, dapat mengendalikan dan meningkatkan kesehatan usus serta lebih mudah diserap oleh tubuh (Sugitha et al.,1999).
Dadih merupakan hasil fermentasi secara alamiah air susu kerbau dalam tabung bambu yang sudah lama  dihasilkan di Sumatera Barat (Azima et. al., 1999) dan Jambi (Sunarlim, 2009). Dadih telah lama dikenal dan disukai oleh masyarakat Sumatera Barat (Surono et. al., 1984). Proses pembuatan dadih susu kerbau yang di­lakukan oleh masyarakat di Kabupaten Solok Sumatra Barat, ditemukan secara tidak disengaja. Masyarakat di wilayah tersebut umumnya mengkonsumsi susu kerbau dan menyimpannya dalam tempurung kelapa. Setelah dua hari susu menggumpal dan terdapat cai­ran berwarna kehijauan yang memisah (Sayuti, 1992).  
Dadih merupakan makanan spesifik yang berwarna putih dan hampir menyerupai tahu, dapat dipotong dan dimakan dengan menggunakan sendok (Taufik, 2004). Menurut Sirait (1993) dadih adalah produk susu fermentasi yang menyerupai yoghurt dan kefir. Pemanfaatan dadih pada umumnya adalah sebagai lauk pauk, makanan selingan, pelengkap upacara adat, dan sebagai obat-obatan tradisional (Sughita, 1985). Berbagai kajian tentang dadih juga dapat dibuat dari susu selain susu kerbau seperti susu sapi dan susu kedelai (Azima, 1997). Dadih sebagai produk fermentasi susu akan mengalami penurunan mutu dengan semakin lamanya tenggang waktu sejak dari proses pembuatan sampai dikonsumsi sebagaimana halnya produk pangan umumnya.
Menurut Winarno (1993) penurunan mutu makanan tergantung kepada jenis dan sifat bahan, cara dan bahan pengemas, suhu dan kondisi ruang penyimpanan. Produksi dadih di Sumatera Barat dilakukan secara tradisional dan belum memiliki standar proses pengolahan dan mutu, sehingga untuk mendapatkan mutu yang konsisten perlu didukung standar teknologi pengolahan dan produk.
Pengembangan dadih dengan mengganti susu kerbau sebagai bahan baku utama perlu dilakukan mengingat ketersediaan susu kerbau saat ini semakin berkurang. Susu sapi yang ketersediaannya di Indonesia cukup banyak daripada susu kerbau merupakan alternatif bahan baku yang dapat digunakan. Konsekuensinya, proses pengolahan dadih perlu dimodifikasi untuk menghasilkan dadih susu sapi dengan karakteristik mirip dengan dadih susu kerbau (Usmiati et. al., 2011).
Pengolahan dadih umumnya menggunakan susu kerbau melalui fermentasi alami dengan memanfaatkan bakteri asam laktat. Hasil isolasi bakteri asam laktat pada dadih asal Kerinci terdapat 8 spesies bakteri asam laktat, yaitu Lactobacillus plantarum, L. fermentum, L. acidophilus, L. brevis, L.buchnerii, L. desidiosus, L. fructivorans dan Leuconostoc mesenteroides (Afriani et al., 2009). Lebih lanjut dilaporkan bahwa beberapa dari bakteri asam laktat tersebut memiliki aktivitas anti bakteri yang cukup tinggi dan berpotensi sebagai kandidat preservatif pangan. Sehubungan dengan itu, penggunaan dari beberapa jenis bakteri ini cukup potensial dimanfaatkan dalam proses pembuatan produk dadih dari susu sapi.
Susu bubuk adalah bubuk yang dibuat dari susu kering yang solid. Susu bubuk mempunyai daya tahan yang ebih lama dari pada susu cair dan tidak perlu disimpan dilemari es karna kandungan uap airnya sangat rendah. Susu merupakan bahan pangan yang tersusun oleh zat-zat makanan penting. Pnyusun utamanya adalah air, protein, lemak, mineral dan vitamin. Kualitas atau mutu susu merupakan bagian penting dalam produksi dan perdagangan susu. Derajat mutu susu hanya dapat dipertahankan selama waktu tertentu, yang selanjutnya akan mengalami penurunan dan barakhir dengan kerusakan susu.
Dalam praktek, mutu susu sering disebutkan berdasarkan kelompok sifatnya sehingga dikenal mutu fisik susu,mutu kimiawi susu, ataupun mutu mikrobiologi susu. Bahkan dalam menguji mutu susu sering hanya dilakukakan terhadap beberapa atribut yang dianggap penting, misalnya bobot jenis, kadar lemak dan total bakteri. Akan tetapi secara menyeluruh mutu susu harus menggambarkan sifat-sifat susu yang mencakup sifat fisik, kimiawi dan mikrobiologis. Gabungan hasil penilaian sifat-sifat susu akan mencerminkan nilai atau derajat mutu susu. Menurut Standar Nasional Inndonesia (SNI) mutu susu segar yang baik harus memenuhi beberapa persyaratan warna air susu menunjukan adanya zat/materi tertentu didalamnya.
Susu segar yang berkualitas baik tidak akan pecah (mengumpal) bila dipanaskan/dididihkan pada waktu tertentu. Kadar vitamin larut lemak dalam skimmilk rendah sekali, sehingga untuk meningkatkan kadar lemak di fortifikasi lagi dengan vitamin2 tambahan. Disamping itu proses pengeringan susu bubuk sendiri menurunkan kandungan vitamin yang tidak tahan suhu tinggi, hal ini juga penyebab perlunya penambahan vitamin kedalam susu bubuk.
Susu bubuk mengandung vitamin A, kalsium, dan zat besi yang sangat baik untuk kesehatan mata dan pertumbuhan tulang, mengandung protein yang sangat penting untuk pertumbuhan. Protein yang terkandung di dalam susu juga dapat mengganti bagian-bagian yang rusak serta memproduksi hormon dan enzim di dalamtubuh, mengandung lemak susu yang merupakan sumber vitamin larut lemak, seperti vitamin E, A, D, dan sumber asam lemak esensial serta hormon. Lemak susu juga mengandung mononsaturated fatty acid(MUFA), yaitu minyak zaitun yang sangat baik bagi kesehatan jantung. Selain itu, masih banyak juga kandungan susu bubuk yang memiliki fungsi penting untuk kebutuhan tubuh.
Kegunaan dari susu bubuk adalah sebagai sumber bahan pangan yang sehat bagi manusia, terutama untuk bayi. Selain itu susu bubuk lebih praktis selama penyimpanan, pengangkutan dan lebih tahan lama.
Gambar
Proses pembuatannya secara lengkap dapat dilihat pada Gambar berikut:
Gambar
Didalam saluran pencernaan, hidup bakteri yang menguntungkan (bakteri asam laktat (BAL)) dan merugikan kesehatan (Colostridium, Sheigella dan Veilllonitla), yang jumlahnya mencapai mi­lyaran. Kedua bakteri tersebut ada dalam jumlah yang seimbang. Apabila keseimbangan terganggu maka bakteri patogen meningkat sehingga kesehat­an seseorang akan terganggu. Hal ini terjadi karena racun yang diketahui sebagai bakteri maupun virus yang dapat menyebabkan diare. Bakteri Lactobacil­lus dapat menghasilkan hidrogen peroksida (H202).
Lactobacillus plantarun ternyata penghasil hidrogen peroksida tertinggi. Beberapa spesies menghasilkan senyawa anti bakteri seperti bakteriosin, risin dan renfisin sehingga terhindar dari diare, yang salah satu penyebabnya adalah bakteri Helicobacter pylori. Senyawa-senya­wa racun yang dihasilkan dari metabolisme protein dan lemak hasil pemecahan enzim tertentu dapat diikat oleh bakteri probiotik sehingga meringankan tugas organ hati. Selanjutnya bakteri asam laktat (BAL) memproduksi enzim bile salt hydrolase (BSH) ynag mengakibatkan dekonjugasi garam empedu. BSH mengakibatkan asam empedu terkonjugasi sehingga tidak mudah diserap oleh usus halus dan dibuang lewat faeces.
Akibatnya jumlah asam empedu yang kembali ke hati menjadi berkurang. Untuk menyeimbangkan jumlah asam empedu maka diambil kolesterol tubuh sebagai prekursor sehingga kadar kolesterol menjadi berkurang. Hal ini mencegah penyakit degeneratif seperti penyakit jantung koroner dan tekanan darah tinggi (Sunarlim, 2009). Efek menguntungkan lainnya bagi kesehatan tubuh manusia dari aktifitas probiotik bakteri asam taktat adalah mampu mengurangi laktosa intolerant, mengurangi diare, menstimulasi kekebalan tubuh dan membantu absorbsi mineral kedalam tubuh (Yulianto, 2005) .
Setelah ditemukan manfaat ganda dadih ini, maka dadih memenuhi persyaratan sebagai produk pangan fungsional ( Esti Widjayanti et. al., 2004) yaitu pangan yang karena kandungan komponen aktifnya dapat memberikan manfaat bagi kesehatan, dituar manfaat yang diberikan oleh zat-zat gizi yang terkandung didalamnya (Muchtadi, 1996).
Contoh Dari  Produk-Produk Fermentasi Susu
Berdasarkan pada tingkat keasamannya produk-produk fermentasi susu dikelompokkan menjadi 4 jenis, yaitu :
§  Berasam rendah; misalnya susu krim dan susu mentega
§  Berasam sedang; misalnya yoghurt, yakult dan susu asidofilus,
§  Berasam tinggi; misalnya susu bulgarikus, dan
§  Mengandung campuran asam dan alkohol, misalnya kefir.

III.        METODA PRAKTIKUM
a.    Alat dan Bahan
Bahan yang digunakan adalah susu bubuk full cream, susu non fat, gula, air, stater susu asam yang berbeda di pasaran, perasa, dan pengental jika diperlukan
Alat yang digunakan yakni gelas ukur, neraca kasar, baskom, kompor gas, wadah, sendok pengaduk, sendok makan, panci
b.   Cara Kerja
Untuk penggunakaan susu bubuk full cream. Langkah yang dilakukan adalah masak air hingga mendidih, lalu timbang susu 27 gram susu bubuk dan tambahkan air yang telah mendidih tadi 180 mL. Kemuadian dinginkan hingga suhu <40oC. Sementara itu timbang stater atau bibit sebanyak 10 gram dan masukan dkedalam cup. Isikan susu yang telah didinginkan tadi kedalam cup. Kemudian inkubasi. Lalukan pengamatan selama 4 jam dan 1 minggu

IV.        HASIL DAN PEMBAHASAN
a.    Hasil
                    i.          Jumlah Pemakaian Bahan
-       Susu Bubuk     : 27 gram
-       Air panas         : 180 mL
-       Dadih              : 10 gram

                  ii.          Uji Organoleptik
NO
NAMA
UJI ORGANOLEPTIK
TEKSTUR
RASA
AROMA
WARNA
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
Mentari
V





V

V



V



2
Desvi
V




V


V



V



3
Herman
V




V


V



v



4
Nurlan
V





V

V




V


5
Novitri
V





V

V



V



6
Susi
V





V



V

V



7
Vera
V





V


V


V



8
Yona
V




V


V



V



9
Siska
V




V



V


V



10
Ami
V





V



V


V


Keterangan :
1        : Sangat Suka
2        : Suka
3        : Kurang Suka
4        : Kurang Sangat

b.   Pembahasan
Dari hasil percobaan yang dilakukan, dapat diketahui bahwa terjadi perubahan pada warna, struktur, dan rasa pada susu. Dalam pembuatan, produk bioteknologi, yaitu fermentasi susu , tidak mengalami kendala yang berarti, hanya saja harus lebih memperhatikan kebersihan tempat pembuatan fermentasi susu  tersebut, karena takutnya ada bakteri lain yang masuk kedalam campuran susu dengan bibit. Selain itu air yang digunakan dalam pencampuran susu bubuk harus dalam keadaan mendidih.

V.           KESIMPULAN
Susu fermentasi adalah produk yang dibuat dengan cara menumbuh kembangkan mikroba tertentu ke dalam susu sehinggan dihasilkan produk olahan yang khas. Ada pun hasi prouk dari fermentasi yoghurt adalah keju, yoghurt dan yakult.
Dari hasil percobaan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa dalam pembuatan fermentasi susu, terjadi perubahan warna,struktur, tekstur dan aroma pada campuran susu dan dadih dari sebelum dimasukkan ke dalam oven. Sementara perubahan rasa tidak terlalu jelas, karena masa organoleptik atau pencicipan tidak sampai 1 hari, oleh karena itu rasanya masih seperti rasa dadih ditambah susu. Untuk tekstur dan aroma serta warna bagus karena banyak diminati. Sedangkan untuk rasa, tidak terlalu baik

VI.        DAFTAR PUSTAKA
Azima, Fauzan. 1997. Evaluasi Mutu Dadih Yang Dibuat dari Beberapa Jenis Susu dan Campurannya. Jurnal Andalas No. 22 Tahun VIII 1996 (72-79).
Winarno, F. G. 1993. Pangan, Gizi dan konsumen. Jakarta. Gramedia.
Taufik, E. 2004.  Dadih Susu Sapi Hasil Fermentasi Beragai Starter Bakteri Probiotik yang Disimpan pada Suhu Rendah: Karakter Kimiawi. Jurnal Media
Perternakan Vol. 27 No. 3 (88).Sunarlim, Roswita. 2009. Potensi Lactobacillus, spAsal dari Dadih Sebagai Starter Pada Pembuatan Susu Fermentasi Khas Indonesia. Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian, Vol. 5 2009 (72).
M.amin Jaksen, Margaretty Elina, Chodijah Siti.2013.Rekayasa Bioproses, Palembang:Politeknik Negeri Sriwijaya
VII.     JAWAB PERTANYAAN
1.    Apa tujuan pembutan susu asam?
à Membuat umur susu lama, dapat melakukan pengolahan pangan dengan pengaplikasiannya menggunakan susu, membuat produk baru dengan cita rasa yang baru, menghilangkan cita rasa yang tidak diinginkan, dan memberi nilai tambah

2.    Apa manfaat susu asam?
àMembantu pencernaan dalam tubuh, menjaga kebugaran tubuh, menjaga kesehatan jantung, menjaga kekebalan tubuh, membantu usus, pendukung proses pencernaan lakosa.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar