Translate

Selasa, 06 Desember 2016

Konduktometri

I.                   TUJUAN
1.    Untuk dapat mengetahui daya hantar listrik dari suatu larutan
2.    Untuk dapat menentukan konsentrasi larutan NaOH dengan larutan HCl
3.    Untuk dapat menentukan volume HCl dalam larutan tugas
4.    Untuk mengetahui prinsip kerja dari pengukuran daya hantar listrik dengan konduktometer


II.                   TEORI DASAR
Apabila di dalam larutan terdapat garam-garam anorganik yang terlarut maka akan terbentuk ion positif dan ion negatif. Ion positif dan ion negatif akan bergerak menuju elektroda menghasilkan hantaran (conductance). Hantaran disimbolkan dengan huruf “l” adalah kebalikan dari hambatan (resistence) disombolkan dengan “R” sehingga
L =
Satuan-satuan dari hantaran adalah :
L =
Pada hambatan ada istilah hambatan jenis (specific resistance) maka begitu pula pada hantaran ada istilah hantaran jenis (specific conductance). Hantaran jenis suatu larutan berbanding lurus dengan panjang hantaran dan berbanding terbalik dengan penampang penghantar.
R = ρ                                             
L =  X                                        L =  k 
K =
Keterangan :
K         = Hantaran jenis                      Ρ          = Hambatan jenis
L          = Hantaran                              L          = Panjang hantaran (cm)
            A         = Penempang penghantar (cm2)
Satuan hantaran jenis : s/cm
Satuan hantaran dan hantaran jenis terkecil dinyatakan dalam satuan mS (mili siemen) dan µs (mikro siemen) untuk hantaran serta mS/cm dan µS/cm untuk hantaran jenis.
1 mS = 103µS.
Conductivitymeter adalah suatu peralatan yang digunakan untuk hantaran ataupun hantaran jenis suatu larutan yang mengandung senyawa-senyawa anorganik yang terlarut. Didasarkan atas penggerakan ion positif dan ion negatif ke elektroda.
Semakin banyak garam-garan anorganik yang terlarut didalam larutan maka semakin besar pula hantaran larutan. Sehingga di samping condictivitymeter ada pula peralatan dengan prinsip kerja sama yang disebut dengan TDS meter.
TDS = Total Dissolved Solid (total zat padat terlarut).

Peralatan Conductivitymeter
Komponen-komponen utama dari peralatan conductivitymeter terdiri dari:
1.    Sumber sinar
Sumber arus yang digunakan adalah arus bolak balik (AC) dengan frekuensi tinggi 600-1000 Hz. Untuk mendapatkan arus bolak balik frekuensi tinggi digunakan alat isolator. Arus dengan frekuensi tinggi bertujuan untuk mencegah jangan sampai terjadi peristiwa elektrolisis.
2.    Jembatan wheatstone
Jembatan wheatstone yang digunakan adalah sistem nol, dimana salah satu tahanan diketahui besarnya. Apabila tahanan larutan diperoleh maka hantaran larutan juga akan diperoleh.
    Rx . RDC        = Rs . RAD
    Rx               = RAD  x  Rs
                           RDC
Keterangan :
Rx = hambatan larutan
Rs = hambatan satandar

Bila Rx diperoleh maka diperoleh pula hantaran larutan (Lx)
Lx =
3.    Sel hantaran
Sel hantaran dibuat dari platina (Pt) yang panjang dan penampangnya konstan

Prinsip kerja:
Sel hantaran dicelupkan kedalam larutan ion positif dan negatif yang ada di dalam larutan menuju sel hantaran menghasilkan sinyal listrik berupa hambatan listrik larutan. Hambatan listrik dikonversikan oleh alat menjadi hantaran listrik larutan.

Kegunaan Conductivitymeter
Digunakan untuk menentukan hantaran larutan terutama hantaran air, khusus untuk air minum disyaratkan hantaran maiksimal 250 µS. Conductovitymeter dapat juga digunakan untuk menetukan TDS.


III.            PROSEDUR KERJA
a.    Alat yang digunakan
-       Konduktometer
-       Gelas piala 100 mL
-       Gelas piala 250 mL
-       Labu ukur 100 mL
-       Pipet gondok 10 mL
-       Buret 50 mL
-       Satandar dan Klem
-       Pompa penghisap

b.   Bahan yang digunakan
-       Aquadest
-       NaOH 0,5 N
-       HCl 0,5 N

c.    Cara kerja
-       Dihidupkan alat konduktometer
-       Dibuat larutan NaOH 0,1 N dan HCl 0,1 N dengan memipet masing-masing larutan NaOH 0,5 N dan HCl 0,5 N.
-       Sebanyak 10 ml dipipet dan diencerkan dengan aquadest di dalam labu ukur 100 ml.
-       Lalu dipipet 10 ml larutan HCl 0,1 N dan diencerkan hingga volume 80 ml dengan aquadest.
-       Setelah itu dititrasi dengan NaOH 0,1 N dengan penambahan 1 ml
-       Diukur daya hantar listrik (DHL) dengan konduktometer tiap penambahan 1 ml.
-       Dilakukan hal tersebut sampai terjadi penurunan nilai DHL dan setelah itu terjadi lagi kenaikan nilai DHL.
-       Dilakukan hal yang sama terhadap larutan tugas untuk menetukan vol HCl dalam larutan tugas saudara.
d.  
Indikator
 
Gambar Alat
 












IV.                   DATA
a.    Data pengukuran DHL Titrasi HCl 0,1 N dengan NaOH 0,1 N

Volume NaOH (mL)
DHL
(mS)
DHL Terkoreksi
Volume NaOH (mL)
DHL
(mS)
DHL Terkoreksi
0,00
76,6
972,82
9,00
59,5
755,65
1,00
69,2
878,84
10,00
63,6
807,72
2,00
67,4
855,98
11,00
64,7
821,69
3,00
66,4
843,28
12,00
51,8
657,86
4,00
76,8
975,36
13,00
55,5
704,85
5,00
64,1
814,07
14,00
57,5
730,25
6,00
63,4
805,18
15,00
58,3
740,41
7,00
62,3
791,21
16,00
58,7
745,49
8,00
61,2
777,24
17,00
61,6
782,32



b.      Data pengukuran DHL Titrasi larutan tugas dengan NaOH 0,1 N

Volume HCl (mL)
DHL
(mS)
DHL Terkoreksi
Volume HCl (mL)
DHL
(mS)
DHL Terkoreksi
0,00
83,8
1064,26
9,00
68,7
872,49
1,00
80,1
1017,27
10,00
65,4
830,58
2,00
79,8
1013,46
11,00
64,4
817,88
3,00
76,2
967,74
12,00
66,6
845,82
4,00
75,4
957,58
13,00
69,7
885,19
5,00
72,8
924,56
14,00
71,3
905,51
6,00
70,0
889
15,00
73,0
927,1
7,00
69,6
883,92
16,00
74,8
949,96
8,00
69,3
880,11





V.                   PERHITUNGAN
·      Titrasi Larutan standar HCl dengan NaOH
N HCl       = 0,1 N
V HCl       = 10 mL
V NaOH   = 16 mL
N NaOH   =  
                                     
                                     =   0.0833 N

  • Titrasi larutan Cx (HCl) dengan NaOH
N NaOH   = 0,0833 N
V NaOH   = 8,60  mL
N HCl       = 0,1 N
V HCl       = 
                                    =
                                    7,16 mL

VI.                   PEMBAHASAN
Pada praktikum konduktometris yang telah dilakukan, konsentrasi larutan dapat ditentukan berdasarkan daya hantar listrik dari masing-masing larutan. Konsentrasi larutan NaOH yang tepat dapat dilakukan dengan menstandarisasi larutan tersebut dengan larutan HCl 0,1 N. Larutan NaOH yang telah tepat konsentrasinya dapat digunakan untuk mentitrasi larutan tugas. Daya hantar listrik (DHL) diamati setiap penambahan 1 mL larutan NaOH yang akan menghasilkan DHL yang menurun. Titrasi dihentikan ketika DHL yang ditunjukkan indikator meningkat.

VII.                   KESIMPULAN
Dari praktikum konduktometris yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
·      Konsentrasi tepat NaOH adalah 0,0833 N
·      Volume Cx adalah 7,16 mL


VIII.                   DAFTAR PUSTAKA
Darmawangsa. Z. A. 1986. Penuntun Paraktikum Analisis Instrumen. (dasar-dasar dan Penggunaan). CV Graguna Jakarta. Jakarta.
Dujaatma ph. D. “Kimia Universitas”. Jilid II Erlangga. Jakarta
Horizontal Scroll: Konsentrasi NaOH adalah 0,0833 N
Volume Cx adalah 7,16 mL

S.M. Kophkar. 1984. Konsep Dasar Kimia Analitik. Universitas Indonesia. Jakarta.















                       












Tidak ada komentar:

Posting Komentar